Rindu

[Sajak]

Entah mengapa bayangmu masih terangan-angan dalam kabut kelabuku. Serasa ingin tapi tak kuasa untuk berkata. Aku memanggilmu dalam sunyi malam yang hanya bulan dan bintang yang mendengar. Ku sebut namamu berulang kali sesampai terlelap tidur ditemani angin yang setia menghembus. Dan tetiba kau disampingku menemani tidurku dan merangkulku dengan bisikan "aku disini untukmu". Hatiku tenang sesaat saat kau bilang dengan suara lembut. Namun, fajar terburu-buru untuk menengok ke jendela. Baru kusadari ternyata hanyalah khalayan yang meracuni pikiranku. Ya, aku rindu dirimu..

 6 September 2017

Komentar