Pengagum Rahasia

[Sajak]

Teruntukmu puan, 
Apa kau tidak mengetahui hal kecil yang kualami?  Aku sering kali melihatmu walau dalam malu. Mengagumimu mungkin sebatas itu. Semenjak dari itu,  aku menganggapmu spesial dari penglihatanku yang tak mungkin keliru. Dan apakah kau sadar? Aku menunggumu dalam suasana sendu merindu senyumanmu. Namun,  entah mengapa kehadiranku hanyalah ibarat sampah yang tak dipedulikan untuk didaur ulang? Selalu ada untukmu tapi tak pernah kau hirau. Sulit menebakmu wahai puan pujaanku... 

Komentar